Steak adalah salah satu hidangan berbahan dasar daging yang memiliki sejarah panjang dan telah berkembang menjadi makanan populer di seluruh dunia. Dari hidangan mewah di meja bangsawan hingga sajian utama di restoran steakhouse modern, steak telah mengalami berbagai transformasi dalam teknik memasak, jenis daging, serta cara penyajiannya. Artikel berikut akan membahas tentang Perkembangan steak dari makanan bangsawan hingga kuliner global
Asal-Usul Steak di Eropa
Kata “steak” berasal dari bahasa Skandinavia kuno, yang mengacu pada potongan daging yang dipanggang atau dibakar. Namun, konsep memasak daging dengan cara ini sudah ada sejak zaman prasejarah, ketika manusia mulai menggunakan api untuk mengolah makanan.
Pada abad pertengahan di Eropa, steak mulai berkembang menjadi hidangan yang lebih terstruktur. Di Inggris, pada abad ke-15 dan ke-16, steak dikenal sebagai makanan istimewa yang sering disajikan di rumah bangsawan dan kerajaan. Daging sapi berkualitas tinggi yang diiris tebal kemudian dipanggang atau digoreng, lalu disajikan dengan saus kaya rasa.
Di Italia, hidangan steak yang dikenal sebagai Bistecca alla Fiorentina mulai populer pada masa Renaissance di kota Florence. Steak ini dibuat dari daging sapi khas lokal, yang dipanggang dengan sedikit bumbu agar cita rasa alaminya tetap terjaga.
Steak di Amerika dan Lahirnya Steakhouse
Dengan berkembangnya industri peternakan di Amerika, terutama di daerah seperti Texas dan Kansas, daging sapi menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat luas. Restoran khusus steak, atau yang dikenal sebagai steakhouse, mulai bermunculan di berbagai kota besar seperti New York dan Chicago. Salah satu steakhouse tertua yang masih berdiri hingga saat ini adalah Peter Luger Steak House, yang didirikan pada tahun 1887 di Brooklyn, New York.
Pada periode ini, berbagai jenis steak mulai berkembang, seperti T-bone steak, Ribeye steak, Sirloin steak, dan Filet Mignon, masing-masing dengan karakteristik dan tekstur yang berbeda.
Teknik Memasak Steak yang Berkembang
Seiring dengan meningkatnya popularitas steak, berbagai teknik memasak dikembangkan untuk menghasilkan daging yang sempurna. Beberapa metode memasak yang umum digunakan meliputi:
-
Grilling – Teknik memanggang steak di atas bara api atau pemanggang, menghasilkan aroma smoky yang khas.
-
Pan-searing – Memasak steak di wajan panas dengan sedikit minyak untuk mendapatkan kerak karamelisasi pada permukaan daging.
-
Sous-vide – Teknik modern yang melibatkan memasak daging dalam kantong vakum pada suhu rendah selama beberapa jam, kemudian dipanggang sebentar untuk menciptakan tekstur yang sempurna.
-
Reverse searing – Memasak steak pada suhu rendah dalam oven sebelum memanggangnya pada suhu tinggi untuk menghasilkan tingkat kematangan yang merata.
Selain itu, cara penyajian steak juga berkembang dengan berbagai saus dan pelengkap, seperti saus lada hitam, saus jamur, mashed potato, dan sayuran panggang.
Perkembangan Steak di Berbagai Negara
Saat ini, steak telah menjadi hidangan global dengan berbagai variasi di seluruh dunia.
-
Argentina – Dikenal dengan Asado, yaitu teknik memanggang daging di atas arang dengan sedikit bumbu. Argentina memiliki salah satu konsumsi daging sapi tertinggi di dunia.
-
Jepang – Jepang terkenal dengan Wagyu steak, daging sapi dengan marbling lemak yang kaya, seperti Kobe dan Matsusaka. Teknik memasaknya lebih minimalis untuk mempertahankan rasa alami daging.
-
Brasil – Churrasco adalah teknik memanggang steak ala Brasil yang menggunakan tusukan besar dan dipanggang perlahan di atas bara api.
-
Prancis – Steak dalam masakan Prancis sering disajikan dengan saus khas seperti Béarnaise dan dilengkapi dengan kentang goreng (Steak Frites).
Steak dalam Kuliner Modern
Dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kesadaran akan pola makan sehat, industri steak juga mengalami perubahan. Beberapa tren modern dalam dunia steak meliputi:
-
Steak berbahan dasar nabati – Dengan meningkatnya tren vegetarian dan vegan, steak nabati yang dibuat dari protein kedelai, jamur, atau kacang mulai bermunculan sebagai alternatif bagi mereka yang tidak mengonsumsi daging.
-
Steak dry-aged – Proses pematangan daging dalam waktu lama di ruangan bersuhu terkontrol untuk meningkatkan rasa dan tekstur daging.
-
Restoran fine dining dengan steak premium – Steak berkualitas tinggi dengan metode penyajian eksklusif semakin banyak ditemukan di restoran mewah.
Kesimpulan
Steak telah mengalami perjalanan panjang dari makanan eksklusif di kalangan bangsawan hingga menjadi hidangan favorit di seluruh dunia. Dengan berbagai teknik memasak, jenis daging, dan inovasi dalam penyajian, steak terus berkembang mengikuti tren kuliner global.
Baik itu dalam bentuk steak premium di restoran mewah, steak panggang sederhana di rumah, atau inovasi nabati yang ramah lingkungan, steak tetap menjadi simbol kelezatan dan kepuasan bagi pecinta daging di seluruh dunia.